Translate

Senin, 22 Oktober 2012

ARAD (SMALL BOTTOM TRAWL)


            Kata trawl sendiri berasal dari bahasa Prancis troler dan kata trailing adalah dalam bahasa inggris, mempunyai arti yang bersamaan, dapat diterjemahkan kedalam bahasa indonesia dengan kata tarik ataupun mengelilingi sambil menarik.
Ada yang menerjemahkan trawl dengan jaring tarik, tetapi karena hampir semua jaring dalam operasinya mengalami perlakuan tarik ataupun ditarik, maka agar tidak membingungkan dan selama belum ada ketentuan resmi mengenai peristilahan dari yang berwewenang, dalam uraian selanjutnya kita menggunakan kata trawl saja (Ayodhyoa, 1981).



4.1. Pengertian Arad
          Jaring Arad merupakan salah satu alat tangkap yang termasuk di dalam klasifikasi jaring trawl, karena ukurannya kecil sehingga disebut juga mini trawl dan bekerjanya di dasar perairan sama seperti trawl-trawl yang lain sehingga disebut small bottom trawl. Pengoperasian jaring arad ini dikhususkan untuk menangkap ikan demersal, karena adanya sistem membuka dan menutupnya mulut jaring karena adanya papan otter (otter board) yang dipasang pada bagian depan ujung sayap (wing), otter trawl ini merupakan trawl dasar yang bagian mulutnya tidak kaku karena tidak dipasang beam (Ayodhya, 1981).
          Menurut H.R. Barus dan Subani Waluyo (1989), jaring arad adalah pukat kantong yang secara garis besar terdiri dari bagian kantong (bag), badan atau perut (Body or belly) dan sayap (wings). Sedangkan Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (1991), menyatakan bahwa jaring arad adalah jaring yang ditarik sepanjang dasar dengan menggunakan perahu sehingga sangat efektif untuk menangkap ikan demersal, rajungan dan udang.
          Jaring otter trawl (jaring arad) adalah suatu alat yang termasuk ke dalam jenis boat seine. Mengenai bentuk umum daripada jaring arad terdiri dari sepasang sayap atau kaki yang berukuran panjang ± 20 – 30 meter, lebar bagian terujung adalah 1 meter (Mulyono, 1986).
            Menurut Akmal (1975), jaring arad adalah jaring yang terdiri dari bagian-bagian kantong, sayap dan mulut dan dilengkapi dengan kayu (danleno) pada sayap tegak dan sebuah palang (beam) mendatar untuk membuat mulut jaring yang terbuka bila ditarik sepanjang dasar perairan. Namun akhir-akhir ini nama arad juga berkembang sejalan dengan perkembangan sejenis jaring pukat yang pengoperasiannya ditarik (pukat tarik) dengan menggunakan perahu atau kapal di dasar perairan.

4.2. Klasifikasi Arad
            Klasifikasi berdasarkan Ayodhyoa (1981), didasarkan letak jaring dalam air selama dilakukan operasi penangkapan ikan dibedakan menjadi:
1.      Surface trawl (floating trawl), yaitu trawl yang dioperasikan pada permukaan air. Jaring ditujukan pada ikan-ikan yang beruaya pada permukaan air (surface water). Ikan yang beruya pada permukaan air termasuk ikan-ikan yang good swimmer dengan demikian, haruslah jaring ditarik dengan cepat, dan kecepatan tarik ini harus lebih besar dari swimming speed yang dipunyai ikan yang akan ditangkap.
2.      Mid water trawl, yaitu trawl yang dioperasikan antara permukaan dan dasar perairan. Jaring ditarik pada depth (kedalaman) tetrtentu secara horizontal, pada kedalaman mana diduga merupakan swimming layer dari ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Untuk menjaga agar mulut jaring tetap terbuka dan selalu berada dalam kedalaman yang dimaksud, selama masa penarikan yang dilakukan dengan kecepatan tertentu, tentulah menghendaki perhitungan-perhitungan yang rumit dan teliti.
3.      Bottom trawl, adalah jenis trawl yang dioperasikan di dasar perairan. Jenis ini adalah jenis yang paling umum. Dengan trawl sering langsung diartikan bottom trawl. Jaring ini ditarik pada dasar atau dekat dasar laut,dengan demikian ikan yang menjadi tujuan penangkapan adalah ikan-ikan dasar atau demersal fish.
Menurut Sudirman (2004), Klasifikasi berdasarkan segi operasinya dikenal ada tiga jenis trawl, yaitu sebagai berikut:
1.      Set trawl, yaitu trawl yang pada waktu operasinya ditarik pada sisi kapal.
2.      Stern trawl, yaitu trawl yang ditarik pada bagian belakang kapal.
3.      Double rig trawl, yaitu trawl yang ditarik melalui dua rigger yang dipasang pada kedua lambung kapal.
Menurut A.Von Brandt (1984), jaring arad termasuk Dragged Gear, karena jaring arad dioperasikan dengan cara dihela atau ikan ditarik dengan menggunakan kapal. Sedangkan jaring arad yang dioperasikan pada dasar perairan jaring arad  maka termasuk kedalam small bottom trawl.
                                               

4.3. Metode dan Cara Pengoperasian Arad
4.3.1. Metode dan Cara Pengoperasian Arad
           Metode pengoperasian pada arad yaitu dengan cara menyaring ikan-ikan yang ada di perairan. Pengoperasian pukat hela arad dilakukan dengan menghela di belakang perahu yang sedang berjalan. Kelengkapan pukat hela arad yang berupa papan rentang (otter board) digunakan sebagai alat pembuka mulut pukat.  Metode pengoperasian pukat hela dasar, baik yang dilengkapi dengan papan rentang, palang atau gawang, maupun dengan dua kapal sebagai alat pembuka mulut jaring dihela di belakang kapal, termasuk arad. Posisi pukat menyapu dasar perairan (Mulyono,1986).
            Cara pengoperasian Arad adalah sebagai berikut:
1.      Menuju fishing ground (daerah penangkapan)
2.      Penurunan jaring atau setting, kecepatan perahu dikurangi, melalui bagian kiri atau kanan samping kapal setting dimulai dengan penurunan bagian kantong, badan, dan sayap. Setelah jaring berada di permukaan air, jaring ditarik agar kedudukan kedua sayap sejajar. Lalu kedua papan otter diturunkan bersama dan dibiarkan melayang di permukaan air sambil ditarik oleh kapal.
3.      Dragging atau penghelaan jaring, jaring ditarik dengan kapal yang berjalan selama waktu tertentu.
4.      Hauling atau pengangkatan jaring, dimulai dari penarikan tali selambar, otter board, tali cabang, sayap badan dan kantong.
5.      Penanganan hasil tangkapan dengan membuka tali pengikat pada kantong lalu hasil tangkapan dikeluarkan.
6.      Penataan kembali bagian-bagian jaring  untuk operasi selanjutnya.


4.4. Kontruksi Arad
4.4.1.  Konstruksi Arad
            Menurut Mulyono (1986), adapun bagian-bagian dari jaring arad antara lain terdiri dari:
1.      Sayap atau kaki jaring (wing)
Merupakan bagian jaring yang terpanjang yang terletak diujung depan dari jaring arad. Sayap jaring terdiri dari sayap atas dan sayap bawah dan square (bagian jaring yang terletak diatas mulut jaring yang menjorok ke depan).
2.         Badan jaring (body)
Bagian jaring yang terletak antara bagian kantong dan bagian sayap jaring.
3.        Kantong (Square mesh)
Bagian jaring yang terpendek dan terletak di ujung belakang dari jaring arad.
4.        Tali pemberat dan tali pelampung
Tali pemberat yang terdapat pemberat agar sayap tetap terlentang. Tali pelampung adalah tali yang terdapat pelampung untuk memberikan daya apung.
5.        Tali usus (ground rope)
Tali untuk menggantungkan dan menghubungkan kedua sayap jaring bagian bawah melalui mulut jaring bagian bawah.
6.        Tali selambar (warp rope)
Tali yang berfungsi sebagai tali penarik.
7.      Tali guci
Tali yang menghubungkan antara otter board dengan jaring arad.
8.      Otter Board
Papan yang digunakan sebagai alat pembuka mulut jaring.


















Dari hasil konstruksi alat tangkap jaring arad didapatkan bahwa tali pelampung arah pilinannya berbentuk z, dengan panjang 11,26 m dan diameternya 1,1 cm. Jumlah pelampung besar dan pelampung kecil adalah satu, dengan panjang 7 – 15 cm dan diameternya 15 – 17 cm dengan jenis bahan PVC. Tali pemberat arah pilinannya z, dengan panjang 19,55 m dan diameternya 1,3 cm. Pemberat besar berjumlah 12 dengan jenis bahan Pb atau timah, dengan panjang 6 cm dan berdiameter 3,5 cm. Sedangkan pemberat kecil berjumlah 302, dengan panjang 3 cm dan berdiameter 1,75 cm. Bagian sayap pertama arah pilinannya z, jenis bahannya PE (Polyethylen), jumlah mata vertikal 100 dan horizontal 75 dengan mesh size 4,015 cm. Bagian badan terdiri dari badan 1 dengan panjang 86 cm, jenis bahan PE (Polyethylen), jumlah mata vertikal 30, jumlah mata horizontal 220, mesh size 2,2 cm. Badan 2 dengan panjang 171 cm, jumlah mata vertikal 50 dan mesh size 2,2. Badan 3 dengan panjang 157 cm, mesh sizenya     2,0 cm. Kantong (square mesh) berjenis bahan PE (Polyethylen), mesh sizenya  2,8 cm. Tali usus (ground rope) dengan arah pilinan Z dan panjang 9,15 m, diameternya 0,8 cm, berjenis bahan Pe (Polyethylen). Tali guci dengan arah pilinan S, dan panjangnya 20,5 cm dengan diameternya 1 cm. Otter board (bukaan otter) dengan panjang   70 cm. Tali selambar arah pilinannya Z dengan panjang 199,4 cm dan diameternya 1,5 cm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar